— Profil Puskesmas —


Jln. Lintas Kabawetan Kel. Tangsi Baru Kec. Kabawetan


PENDAHULUAN

 

A.        LATAR BELAKANG

​​​Profil Kesehatan Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu bentuk Sistem Informasi Kesehatan yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap ​terbitan memuat berbagai data derajat kesehatan, data upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan ​kesehatan seperti data kependudukan, data sosial, data ekonomi, data lingkungan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana ​dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

​Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan selama tahun 2023, sedangkan untuk jumlah penduduk 2023 dipakai data Proyeksi BPS. Data yang akurat, tepat waktu dan lengkap sangat diperlukan sebagai bahan dalam proses  ​pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi terhadap program kesehatan yang telah dilaksanakan.

​​Organisasi Kesehatan Dunia dalam salah satu publikasi pentingnya menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian fungsional dari sistem kesehatan tersebut. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kabupaten Kepahiang diupayakan untuk lebih ​ berkaitan dengan sistem kesehatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintah telah merencanakan Pembangunan kesehatan dengan merubah ​pola pikir paradigma sakit menjadi paradigma sehat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejateraan masyarakat. Sehingga ​​ditetapkan visi dan misi ini tidak hanya untuk kepentingan menghadapi masalah- masalah di masa sekarang, melainkan juga guna menyongsong ​tantangan- tantangan di masa mendatang.

​Agar dapat bersaing didalam era globalisasi ini, indonesia memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pembangunan kesehatan perlu disarankan secara lebih baik.

​Orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat. Pendekatan pentingnya upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pemahaman baru terhadap konsep atau defenisi kesehatan dan meningkatnya kesadaran akan faktor- faktor yang mempengaruh derajat kesehatan masyarakat menimbulkan keyakinan bahwa pelayanan kesehatan kuratif saja tidak mungkin dapat menciptakan Indonesia Sehat 2023.

 

B.        TUJUAN UMUM

​Tujuan umum penulisan profil kesehatan kabupaten kepahiang adalah untuk memberi gambaran kondisi Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan Tahun 2023.


C.        TUJUAN KHUSUS

1.       Untuk memberi gambaran umum UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

2.       Untuk memberi gambaran indikator derajat kesehatan wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

3.       Untuk memberi gambaran indikator standar Pelayanan minimal bidang kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

4.       Tersedia data dan informasi kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

 

Sistematika penulisan Profil Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 ini adalah sebagai berikut :

Bab I - Pendahuluan

​Bab ini menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan penerbitan Profil dan sistematika penulisan profil Kesehatan kabupaten Kepahiang tahun 2023.

Bab II - Gambaran Umum dan Lingkungan

​Bab ini menyajikan tentang gambaran umum UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan meliputi letak geografis dan informasi umum lainnya yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat serta faktor lain seperti kependudukan, ekonomi dan pendidikan.

Bab III - Situasi Derajat Kesehatan

​Bab ini berisi tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2023, meliputi angka kematian, angka kesakitan, umur harapan hidup dan status gizi masyarakat.

Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan

​Bab ini menguraikan tentang upaya upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2023, meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan upaya perbaikan gizi masyarakat.

Bab V - Situasi Sumber Daya manusia

​Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun 2023. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakupanup tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan

Bab VI - Kesimpulan

​Bab ini menyajikan hal hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan selama tahun 2023, selain keberhasilan yang telah diraih, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang di anggap masih kurang dan perlu perbaikan dalam rangka pencapaian Visi menjadi Puskesmas Pelayanan Prima dan Berkualitas munuju Kecamatan Kabawetan Sehat.

Lampiran. Pada lampiran Profil Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 terdiri dari 87 tabel.


BAB II

GAMBARAN UMUM

A.      Letak Geografi

​Kepahiang adalah suatu Kabupaten yang terletak pada dataran tinggi pergunungan Bukit Barisan, dengan ketinggian antara 500 meter sampai dengan lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut (dpl).Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kabupaten Kepahiang tergolong daerah agraris yang banyak menghasilkan berbagai produk hasil bumi berupa pertanian, perkebunan, sumber daya air dan mineral.

​Kabupaten Kepahiang terdiri dari 8 Kecamatan yang salah satunya adalah Kecamatan Kabawetan. Kecamatan Kabawetan memiliki luas ± 9,331 Ha (9,52% dari total keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kepahiang). Di Kecamatan Kabawetan terdapat 2 (2) Puskesmas yaitu UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan dan Puskesmas Bukit Sari. Puskesmas  Kabawetan  adalah  suatu  Puskesmas yang secara Geografis terletak di Kecamatan Kabawetan berada pada posisi 03036’0,93” Lintang Selatan dan 102035’ 59’’ Bujur Timur dan berada pada ketinggian 700 mdpl dengan wilayah dataran tinggi dibawah bukit barisan.

​Bentuk permukaan tanah di kecamatan Kabawetan bervariasi dari dataran sampai perbukitan.Kecamatan Kabawetan juga mempunyai wisata alam kebun Teh seluas 3.933 Ha (39,33 M2). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tergolong daerah agraris yang banyakmenghasilkan berbagai produk hasil bumi berupa hasil pertanian, perkebunan, sumberdaya air dan mineral.

​UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan berada di Kecamatan Kabawetan dengan luas wilayah + 2 km2 atau hanya sekitar 4 % dari total keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kepahiang. Berdasarkan data dari BPS, Jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023,  sebesar  7.239 jiwa dengan persebaran yang cukup bervariasi.

​UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan berdiri pada tahun 2005 dengan luas wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan berada di Kecamatan Kabawetan dengan luas wilayah +3.250,2 km2  terdiri dari 1 (satu) kelurahan dan 6 (enam) desa yaitu :

a.       Kelurahan Tangsi Baru

b.       Desa Pematang Donok

c.        Desa Tangsi Duren

d.       Desa Sidomakmur     

e.       Desa Air Sempiang

f.       Desa Barat Wetan

g.       Desa Babakan Bogor

Wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

1.          Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Kutorejo Wilayah Kerja Puskesmas Kelobak

2.          Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Westkus Wilayah Kerja Puskesmas Nanti Agung

3.          Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kampung Bogor Wil. Kerja Puskesmas Pasar Kepahiang

4.          Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Sengkuang Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Sari


B.      Kependudukan

​Penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 sebesar 7.239 jiwa. Secara umum tingkat kepadatan penduduk di wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan 2 per Km2.

Tabel 2.1 Gambaran Kependudukan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan menurut Desa Tahun 2022

No

Desa

Jumlah penduduk

1

Tangsi Baru

            1.913

2

Tangsi Duren

              974

3

Sido Makmur

              424

4

Air Sempiang

              899

5

Babakan Bogor

              888

6

Pematang Donok

            1.136

7

Barat Wetan

            1.005

 

Jumlah

            7.239

Sumber Data Dari Desa 2023

​Bila dilihat jumlah penduduk setiap desa/ kelurahan dimana desa/kelurahan yang terbanyak penduduknya adalah kelurahan Tangsi Baru dengan jumlah penduduk 1.913 jiwa dan terendah adalah desa Sido Makmur dengan jumlah penduduk 424 jiwa.


Gambar 2.2

Perkembangan jumlah penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan Tahun 2023


                                            

 

Dari grafik diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan selama tahun 2023.

1.       Angka Kelahiran Kasar (CBR)

​Angka Kelahiran kasar digunakan untuk mengetahui tingkat kelahiran di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan dalam kaitannya dengan keberhasilan upaya program keluarga berencana. Jumlah kelahiran UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 sebesar 120, sehingga Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 adalah 120 dibagi jumlah penduduk dan dikali 1000 sehingga CBR sebesar 16,6% per 1000 penduduk.

2.       Angka Kelahiran Total

​Ukuran tingkat fertilisasi yang sering digunakan adalah angka kelahiran total (Total Fertility Rate) dan angka kelahiran menurut umur (Age Specific Fertility Rate), yaitu jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita pada akhir masa reproduksinya dengan asumsi ia mengikuti pola fertilitas yang berlaku dari umur 15 sampai 49 tahun

3.       Komposisi Penduduk

a.       Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur

​​Distribusi penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan pada tahun 2023 menurut kelompok umur menunjukkan bahwa 4621 jiwa ​berusia produktif (15-59 tahun), 1658 jiwa  berusia muda (0-14 tahun) dan 960 jiwa berusia 60 tahun keatas.

b.       Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin

​Berdasarkan data UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 dari total penduduk sebanyak 7.239 jiwa, berjenis kelamin laki-laki ​3.754 jiwa dan  3.485 jiwa berjenis kelamin perempuan.

4.       Persebaran Penduduk

a.       Tingkat kepadatan penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 adalah 2,2 jiwa/km2. Dengan kepadatan tertinggi di kelurahan ​Tangsi baru sebesar 1.913 jiwa dan terendah desa Sido Makmur 424 jiwa.

b.       Persebaran penduduk menurut desa/ kelurahan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan

Gambar 2.2 : penyebaran penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan menurut desa/ kel  tahun 2023.

                                               

Penyebaran penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan lebih banyak terdapat di Kelurahan Tangsi Baru sebesar 1.913 jiwa (26%) dan terendah di Desa Sido Makmur sebesar 424 jiwa ( 6%).

C.      Pendidikan

1.       Perkembangan Jumlah Murid Sekolah

​Berdasarkan data yang diperoleh langsung dari TK/PAUD, SD/ MIN, SMP dan SMA tahun 2023 jumlah murid TK/PAUD 116 orang, SD/ MIN ​692 orang, murid SMP sebanyak 360 orang, dan murid SMA sebanyak 384 orang.

 

2.       Jumlah Bangunan Sekolah

​Sedangkan jumlah bangunan sekolah di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan adalah sebagai berikut:

No

Tingkat Pendidikan

Negeri

Swasta

Total

1.

TK

1

5

6

2.

SD

6

-

6

3.

MI

0

1

1

4.

SMP

2

-

2

5.

MTS

-

2

2

6.

SMA

1

-

1

Jumlah

10

8

18


D.      SOSIAL EKONOMI KEADAAN MASYARAKAT

Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan sebagian besar adalah pekerja pabrik dan petani 

No

Desa

Jmlh pddk

Pekerjaan

    Pekerja pabrik

Tani

Dagang

Wiraswasta

Buruh

1

Tangsi Baru

1.913

420

350

51

101

118

2

Tangsi Duren

974

220

180

14

44

166

3

Sido Makmur

424

111

102

7

16

24

4

Air Sempiang

899

250

125

35

23

46

5

Babakan Bogor

888

212

200

19

36

38

6

Pematang Donok

1.136

118

427

9

87

48

7

Barat Wetan

1.005

375

220

34

66

57

 

 

7.239

 

 

 

 

 


BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

​Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor- faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan sosial, keturunan dan factor lainnya.

Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka morbiditas, mortalitas dan status gizi.

A.      Angka Kematian (Mortalitas)

1.       Angka Kematian Bayi ( AKB)

​Jumlah kematian bayi merupakan indikator yang paling sensitif diantara indikator lainnya. Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung berkaitan dengan kematian bayi. Diantaranya tingkat kesehatan ibu dan anak, tingkat upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga dan tingkat perkembangan social ekonomi keluarga. Berdasarkan laporan dari desa/ kelurahan, jumlah kematian bayi di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 tercatat sebanyak 1 jiwa disebabkan karena Bayi Asfiksia. (dapat dilihat pada lampiran table 35).

2.       Angka Kematian Ibu

               Jumlah kematian ibu mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung berkaitan dengan kematian ibu. Diantaranya tingkat kesehatan ibu dan anak, tingkat upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga dan tingkat perkembangan social ekonomi keluarga.Berdasarkan laporan dari desa/ kelurahan, jumlah kematian ibu di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 tercatat sebanyak 0 jiwa. (dapat dilihat lampiran table 22)

3.       Angka Kematian Balita ( AKB)

​Jumlah kematian balita mencerminkan kondisi penyakit menular pada anak dan insiden kecelakaan di dalam atau di sekitar rumah, kondisi kesehatan lingkungan, status gizi anak, tingkat upaya pelayanan kesehatan dan kondisi social ekonomi. Berdasarkan laporan dari desa/ kelurahan.Jumlah kematian balita di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 tercatat sebanyak 1 jiwa yang terletak pada Desa Air Sempiang dan disebabkan karena dehidrasi. (dapat dilihat lampiran tabel 36)

4.       Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH)

​Untuk menggambarkan derajat kesehatan digunakan umur harapan hidup, terutama umur harapan hidup waktu lahir. Angka ini menggambarkan tingkat kematian bayi dan tingkat sosial ekonomi masyarakat. Umur harapan hidup penduduk di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan belum ada.

A.      Angka Kesakitan  (Morbiditas)

​Angka kesakitan merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat yang dapat menunjukkan perkembangan pola penyakit. Perkembangan penyakit yang ada di masyarakat dapat dilihat dari beberapa jenis penyakit menular yang diamati dan dilaporkan oleh desa / kelurahan sebagai berikut :

1.       10 penyakit terbanyak di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan

​Data 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 diperoleh dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).

Gambar 3.1 10 penyakit terbanyak UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023

                                                   

2.       Penyakit Menular

a. Malaria

​Upaya meningkatkan kualitas dan jangkauan tatalaksana kasus serta pemberantasan vectortelah berhasil menurunkan angka kesakitan malaria di Jawa dan Bali.Kesakitan malaria di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 tidak ditemukan karena wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan bukan daerah endemik malaria.

b. TB Paru

​Jumlah penderita TB paru di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 adalah 3. Penemuan kasus yang rendah ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan rendahnya keinginan untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang lama, yang mengakibatkan rendahnya cakupan penemuan kasus TB di masyarakat ini dibuktikan dengan jumlah penemuan suspek terduga TBC sebesar 183 orang.

                                                 

c.       HIV/ AIDS

Berdasarkan laporan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan ditemukan kasus HIV/ AIDS sebanyak 1 orang.

d.       Pneumonia

​Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (Alveoli). Infeksi dapat disebarkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan.

​Dari cakupan penemuan kasus peneumonia balita di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan di perkirakan ada 14 penderita yang ditemukan dan di tangani. Hal ini di karenakan kompetensi petugas yang kurang cepat dalam menegakkan diagnosa awal peneumonia, petugas yang belum terlatih dan pelayanan pada pasien peneumonia belum sesuai standar ( SOP ) hal ini dapat di lihat table 58.

Grafik cakupan pneumonia yang di temukan dan di tangani

                                               

e.       Kusta

​Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Pada tahun 2023 tidak ada kasus kusta yang berada di wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

1.       Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

a.       Tetanus Neonatorum

b.       Campak

c.        Dipteri

d.       Polio dan AFP


2.       Penyakit Potensial KLB / Wabah

​​Terdapat beberapa penyakit yang berpotensial KLB/Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengua (DBD), Diare dan Chikungunya.

Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

a.       Deman Berdarah Dengue (DBD)

​Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan pada tahun 2023 ditemukan 3 kasus DBD.

b.       Diare

​Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsisten feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih dari biasanya. Kasus diare di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan yaitu 266 kasus. Tingginya angka kejadian diare di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetandi karenakan tempat tinggal masyarakat berada di kawasan kebun teh sehingga tiap jadwal pemupukan kebun teh yang menggunakan bahan pupuk kompos mengundang banyak lalat berterbangan di pemukiman penduduk yang banyak menghinggapi makanan dan minuman yang di konsumsi penduduk yang mengakibatkan diare sehingga perlu di lakukan sosialisasi PHBS .Data bisa dilihat pada tabel 61.

Grafik kasus diare yang datang

                                                

a.       chikungunya

b.       Rabies

c.        Filariasis

d.       Antraks

e.       Pes

f.         Flu Burung

A.      Status Gizi

Balita dengan Gizi Buruk

​Status gizi masyarakat merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat untuk menunjukkan perkembangan status gizi masyarakat dengan melihat balita dengan gizi buruk dan kecamatan  bebas rawan gizi. Menurut data dan laporan desa/ kelurahan terdapat balita dengan berat badannya dibawah garis merah (Balita BGM) yakni 0. Jumlah gizi buruk pada balita UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 yakni 0 Penderita. Penyebab balita gizi kurang di karenakan penyakit penyerta pada balita.

B.      Keadaan Kesehatan Lingkungan

​Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator seperti : akses terhadap air bersih dan air minum yang aman, akses terhadap sanitasi dasar, tempat umum dan pengelolaan makanan (TUMP) sehat, institusi dibina kesehatan lingkungan rumah sehat.

1.       Akses air minum yang berkualitas (layak)

Presentase keluarga/ penduduk yang memiliki akses air minum yang berkualitas (layak), lebih rinci disajikan pada tabel 79.

                                                                

1.       Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak

​Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) 95,5% dan dapat dilihat pada table 80.

Cakupan penduduk dengan akses sanitasi yang layak ( jamban sehat)

                                                                 

2.       Tempat dan Fasilitas Umum ( TFU) yang dilakukan pengawasan sesuai standar

​Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan seperti institusi sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana pasar yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 100% ( dapat dilihat dalam lampiran table 82)

                                                           



BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

​Secara umum upaya kesehatan terdiri dari atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakupanup upaya–upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat kesehatan jiwa pengamanan farmasi dan alat kesehatan serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

​Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dana atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulikan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan meliputi upaya–upaya promosi kesehatan pencegahan penyakit pengobatan rawat jalan, rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditunjukkan terhadap perorangan.

Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama tahun 2023 :

A.      Pelayanan Kesehatan Dasar

​Upaya kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dengan pelayanan dasar yang cepat dan tepat diharapkan sebagai besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.

1.       Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak

a.       Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 sebesar 84,3%, karena kunjungan ibu hamil belum sampai ke K4 dan dikarenakan target ​terlalu tinggi.

b.       Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 88,6%.

c.        Jumlah penanganan komplikasi kebidanan pada ibu hamil sebesar 65,11%

d.       Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir  (0-28 hari) disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ​oleh tenaga kesehatan / bidan sesuai standar sebesar 100%

a.       Cakupan kunjungan bayi sebesar 83,3%

b.       Bayi baru lahir dengan BBLR sebesar 15,8%

1.       Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat menurut jenis kelamin per desa/ kelurahan 100%

2.       Pelayanan Keluarga Berencana

a.       Jumlah pasangan usia subur (PUS) di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 tercatat  1.103.

b.       Cakupan peserta KB Aktif yaitu 814 (73,8%) walaupun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4,8 %  ternyata masih cukup banyak PUS yang tidak mau ber KB.

c.        Peserta KB Pasca Bersalin 62 (47,0%).

3.       Pelayanan Imunisasi

Cakupan pelayanan imunisasi di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan Tahun 2023 sudah semua desa mendapat UCl, Imunisasi dasar lengkap berjumlah 104 (97,2%).

4.       Pelayanan pengobatan dan perawatan

Cakupan rawat jalan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan sebesar 6.222 dan rawat inap sebanyak 1.

5.       Pelayanan kesehatan jiwa

Pelayanan gangguan jiwa disarankan pelayanan kesehatan puskesmas sebanyak 13 kasus.

A.      Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat

1.       Pelayanan Gizi

a.       Cakupan bayi mendapat kapsul Vitamin A pada bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A sebanyak 100% dan pada anak balita 12-59 bulan sebanyak 100% dan balita 6-59 bulan 100 %.

b.       Cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe sebesar 118 (84,3%)

c.        Balita gizi buruk tidak ada kasus.

2.       Pelayanan Obstetrik dan Neonatal emergenci dasar dan Konprehensip

a.       Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonates kosong

b.       Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi yang tertangani sebesar 65,11%

a.       Neonatus resiko tinggi/ komplikasi yakni 19 (105,6)%

1.       Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dana penunjang

Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat sebesar 100%

2.       Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular (P2M)

a.       Penyelenggaraan penyelidikan omologi dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan gizi buruk tidak ada.

b.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio dengan AFT penduduk tidak ada kasus.

c.        Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru yakni terdapat 3 penderita BTA+

d.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA, dimana cakupan balita dengan penemuan penderita pneumoni yakni sebesar 14 orang.

e.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS 1 kasus.

f.         Pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue 3 kasus.

g.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare dimana 61,85%

h.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, tidak ada kasus

i.         Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta sebesar tidak ada kasus

j.         Pencegahan dan pemberantasan penyakit filarial tidak ada kasus.

3.       Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar

a.       TPM ( Tempat Pengolahan Makanan) yang dibina sebesar 100 %

b.       Tempat Umum yang memenuhi syarat sebesar 100%

4.       Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

a.       Posyandu aktif 100%

b.       Posyandu purnama sebesar 57,1%



BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

 A.        Tenaga Kesehatan

Data Ketenagaan

Efektifitas dan efisien penggunaannya Sumber Daya Kesehatan yang dijadikan sebagai proses dan masukan dalam menilai pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan meliputi ketenagaan dan kemandirian masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Adapun gambaran pencapaian hasil kegiatan untuk masing-masing jenis pelayanan pada tahun 2023 diuraikan sebagai berikut :

A.        Data Ketenagaan Tenaga Kesehatan


No

TENAGA KESEHATAN

JUMLAH

SATUAN

KETERANGAN

1

Dokter Spesialis

0

Orang

0

2

Dokter Umum

5

Orang

PNS (1 Orang), Dokter Intership (4 Orang)

3

Dokter Gigi

-

Orang

 0

 4

Perawat

12

Orang

PNS (5 Orang)), PPPK (5 Orang), TKS (2 Orang)

 5

Bidan

23

Orang

PNS (11 Orang), PPPK (9 Orang), TKS (3 Orang)

 6

Tenaga Kesehatan Masyarakat

0

Orang
0

 7

Tenaga Kesehatan Lingkungan

1

Orang

1 NS

Tenaga Gizi

2

Orang

PPPK (1 Orang), TKS (1  Orang)

Ahli Teknologi Laboratorium MediK

0

Orang

0

 10

Analis 

1

Orang

PPPK (1 Orang)

11

Tenaga Kefarmasian





Apoteker

0

Orang

0


Farmasi

2

Orang

PNS  (1 Orang), PPPK (1 ORANG)

12

Perawat Gigi

1

Orang

PNS(1 Orang)

13

Tenaga Promotor

4

Orang

PPPK (3 Orang), TKS (1 Orang)

14

Fungsional Penyuluh

2

Orang

PNS (2 Orang)

15

Tenaga Kesehatan Rekam Medik 

1

Orang

TKS (1 Orang)

 16

Tenaga Kesehatan Lainnya




 

Ka. TU

1

Orang

PNS (1 Orang)

 

Adminkes

1

Orang

PPPK (1 Orang)

 

Administrasi Perkantoran

1

Orang

 TKS (1 Orang)


Tata Kelola Sarana dan Prasarana

1

Orang

TKS (1 Orang)

 

Administrasi Keuangan​

1

Orang

 TKS (1 Orang)


Cleaning Servise

1

Orang

Tenaga BLUD

 

Penjaga Puskesmas

1

Orang

Tenaga BLUD


TOTAL

61

Orang




 

B.      Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan Tahun 2023 sebesar 7.239 jiwa terdiri dari 1 kelurahan dan 6 desa

 

C.      Sarana dan Prasarana

 

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan merupakan pokok dalam memberi pelayanan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu perhatian utama pembangunan dibidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan yang berkualitas. Untuk lebih jelas jenisnya dapat dilihat pada berikut .Tabel 5.1 Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023

No

Jenis Sarana & Prasaran

Jumlah

Kondisi

Ket

Baik

Rusak  ringan

Rusak sedang

Rusak berat

SARANA KESEHATAN

Puskesmas Pembantu

1

1

Polindes

5

3

2

Rumah Dinas

3

2

1

Rumah Dinas Dokter

0

Rumah Dinas Perawat

0

Rumah Dinas Bidan

0

Poskesdes & polindes

5

3

Pusling & Ambulans Roda 4

2

2

Sepeda motor

7

6

1

Ruang PONED

1

1

Puskesmas

1

1

SARANA PENUNJANG

Komputer

6

5

1

Laptop

7

7

Printer

2

1

1

Televisi

1

1

Tape Warlest

2

1

1

Meja tulis

25

25

Kursi

3

3

Lemari Obat

10

10

Rak Obat

1

1

Bed Periksa

7

7

Blankar

1

1

Kursi roda

2

2

Kursi tunggu

3

3

Lemari Arsip

8

8

Freezer

0

0

Kulkas Vaksin

2

1

1

Termos

6

3

3

 


D.      Anggaran Kesehatan

Program ini bertujuan untuk menyediakan dukungan kebijakan dan menjamin manajemen sumber daya yang efektif dan efisien bagi pembangunan kesehatan. Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan yang dijadikan sebagai proses dan masukan dalam menilai pelaksanaan pembangunan bidan kesehatan meliputi penyediaan anggaran kesehatan dalam APBD. Pengalokasian anggaran perkapita pertahun, dokumen system kesehatan, kesiapsiagaan dan penanggulangan masalah kesehatan/bencana.

Adapun gambaran pencapaian hasil kegiatan untuk masing-masing jenis pelayanan tahun 2023 diurai sebagai berikut :

Anggaran pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 pembangunan sektor kesehatan terdiri dari BLUD Rp 484.003.264 dan dana DAK Non Fisik (BOK) sebesar Rp. 662.510.000, dan Dana Rutin 12.500.000 jika dijumlahkan sebesar 1.159.013.264.

BAB VI

KESIMPULAN

​Profil kesehatan ini merupakan gambaran tentang Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan Tahun 2023 yang digunakan sebagai monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kesehatan, serta sebagai pendukung untuk meningkatkan kemajuan manajemen kesehatan dalam rangka menjadi Puskesmas Pelayanan Prima dan Berkualitas munuju Kecamatan Kabawetan Sehat untuk terdapat indikator-indikator kesehatan yang dikelompokkan menjadi gambaran umum, situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan.

a.       BAB  I Pendahuluan dapat di simpulkan bahwa data yang di sajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023. Tujuan pembuatan profil ini untuk memberikan gambaran umum UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

b.       BAB II  Gambaran Umum UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan dapat dilihat bahwa luas kecamatan kabawetan 2.886 km2 dengan jumlah penduduk 7.239  jiwa. UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan berdiri tahun 2005 terdiri dari 1 kelurahan dan 6 desa. Jumlah penduduk terbanyak adalah tangsi baru 1.913 jiwa dan yang paling terendah desa sido ,akmur 424 jiwa.

Pekerjaan rata-rata masyarakat adalah petani dan pekerja pabrik. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan terdapat 5 TK ,1 PAUD, 7 SD/MI , 4 SMP/MTS , 1 SMA .

c.        BAB III  Situasi Derajat Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetanterlihat  dari angka kematian bayi 2 jiwa dikarenakan Bayi Asfiksia , angka kematian ibu 0 jiwa dikarenakan Covid-19 angka kematian balita 1 jiwa, jenis penyakit yang paling banyak di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan adalah penyakit Hipertensi, commond cold, Dyspepsia, Antenatal care, Dst di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

d.       BAB IV  Situasi Upaya Kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan terdiri dari upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Hamil K4 sebesar 84,3%, pertolongan persalinan 88,6 % dengan nakes cakupan kunjungan bayi sebesar 83,3% karena masih ada beberapa bayi yang pindah tempat tinggal sehingga tidak dapat di kunjungi.

Cakupan+penjaringan anak sekolah hanya 100%. Cakupan KB aktif 73,8% di karenakan masih banyak PUS yang tidak mau berKB. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan ada 13 kasus. Pelayanan kesehatan Gizi pada balita yang mendapat vit A sudah mencapai 100%.

e.       BAB V Sumber daya kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan terdapat 2 dokter umum (1 dokter ikut Tubel), 0 Dokter gigi, 0 Apoteker, 2 Farmasi, Bidan 20 orang terdiri dari 7 orang DIV bidan dan 13 orang DIII bidan, Perawat 10 orang terdiri dari 8 orang perawat DIII dan 12 orang perawat S1, perawat gigi 1 orang, Tenaga gizi 1 orang, Analis 1 orang, Tenaga Keuangan 1 orang, sanitarian 0 orang, SKM 5 orang  sehingga masih dibutuhkan penambahan tenaga di Puskesmas Rawat Inap Kabawetan.

​Penduduk UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tercatat 7.239. Sarana dan prasarana UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan terdapat 1 pustu, 7 Poskesdes, 1 pusling dan 1 ambulance. Anggaran pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Kabawetan tahun 2023 pembangunan sektor kesehatan terdiri dari BLUD Rp 484.003.264 dan dana DAK Non Fisik (BOK) sebesar Rp. 662.510.000, dan Dana Rutin 12.500.000 jika dijumlahkan sebesar 1.159.013.264.

​Demikian kesimpulan dari profil kesehatan ini, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Penyusunan profil kesehatan dari masing-masing puskesmas sudah rutin dilaksanakan, akan tetapi masih mengalami keterlambatan, hal ini disebabkan belum terkumpulnya data yang cepat, tepat dan akurat. Semoga untuk di tahun yang akan datang akan lebih baik lagi.